
Kenali Atrofi Otot, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Otot
adalah salah satu penanda paling penting untuk memprediksi baiknya kualitas
hidup seseorang, terutama menjelang memasuki usia lanjut. Semakin besar massa
otot seseorang, semakin baik pula kualitas hidupnya dan sebaliknya. Semakin
kecil massa otot seseorang, semakin berkurang juga kualitas hidupnya. Kondisi
inilah yang dikenal sebagai atrofi otot. Apa itu atrofi otot? Mari kita simak
dulu arti dari kedua kata tersebut secara terpisah. Istilah atrofi dapat
dimengerti sebagai penyusutan atau pengecilan ukuran suatu sel, jaringan,
organ, atau bagian tubuh, dan otot didefinisikan sebagai jaringan kenyal dalam
tubuh manusia yang berfungsi menggerakkan organ tubuh. Jadi, secara sederhana
kondisi tersebut diartikan sebagai otot yang mengecil atau menyusut.
Mengapa
otot kita bisa mengecil? Kembali lagi ke definisi otot, fungsi utamanya adalah
untuk menggerakkan bagian tubuh kita. Misalnya, berjalan, membuka pintu,
mengangkat barang, dan sebagainya. Saat kita tidak menggunakan otot-otot kita
sesuai fungsinya secara rutin, lambat laun otot tersebut akan menyusut. Selain
kurangnya penggunaan otot kita, kurangnya asupan nutrisi, terutama protein,
juga dapat memicu terjadinya proses penyusutan otot. Pembentukan dan perbaikan
otot sangat bergantung pada yang kita sebut dengan asam amino, dan gizi ini
didapatkan dari makanan yang kita konsumsi.
Secara
garis besar, penyebab atrofi otot dikategorikan menjadi: 1) atrofi fisiologis,
yaitu karena kurangnya penggunaan otot rangka (mis.: tirah baring); 2) atrofi
patologis, yaitu karena faktor penyakit atau nutrisi yang membuat otot tidak
dapat terbentuk dengan baik (mis.: malnutrisi, kontraktur otot); dan 3)atrofi
neurogenik, yakni disebabkan oleh kerusakan sistem saraf yang merangsang suatu
otot (mis.: stroke, neuropati, penyakit saraf motorik).
Gejala
apa saja yang dapat timbul dan dirasakan seseorang dengan atrofi otot?
Tentunya, ukuran lengan atau kaki yang terkena atrofi akan terlihat lebih kecil
daripada yang normal. Berhubungan dengan fungsi otot, penderita dapat merasa
kelemahan pada bagian otot tubuh yang mengecil, sehingga seringkali juga
mengalami kesulitan dalam beraktivitas fisik, seperti berjalan jauh, naik turun
tangga, dan mengangkat beban berat.
Apa
yang perlu dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala atrofi otot ini? Pertama,
kita perlu mulai rajin berolahraga, khususnya olahraga pengencangan otot
rangka, seperti push-up, pull-up, squats, dan seterusnya, dianjurkan 30
menit/hari, 5 hari dalam satu minggu dengan intensitas sedang. Kedua, pola
makan kita perlu menunjang pembentukan dan pemeliharaan otot rangka kita,
pastikan asupan energi dan protein cukup, kira-kira 0.8-1gr protein per
kilogram berat badan. Ketiga, pastikan pola tidur kita cukup, untuk menunjang
pemulihan otot-otot kita saat tidur. Terakhir, konsultasikan masalah atrofi
otot kepada spesialis saraf agar bisa diperiksa lebih lanjut, sehingga
mendapatkan pengobatan yang tepat.