Hubungi IGD & Ambulance

Cari Dokter

HUBUNGI KAMI
6 Fakta Penting Tentang Demam Berdarah
6 Fakta Penting Tentang Demam Berdarah
dr. Angelin Putri Gozali

6 Fakta Penting Tentang Demam Berdarah.

By: dr. Angelin Putri Gozali

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk. Penyakit dengue hyperendemic pada negara dengan iklim tropikal dan subtropikal. Berdasarkan data WHO, kasus DBD semakin meningkat selama dekade terakhir, dengan jumlah 505.430 kasus pada tahun 2000 menjadi 5.2 juta pada tahun 2019. Di estimasikan terjadinya 390 juta infeksi dengue per tahun, yang dimana 96 juta kasus memiliki gejala. DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, tidak hanya di Indonesia.

Kita semua tentu tak asing dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD), apalagi di musim penghujan saat ini. Mau tahu berapa banyaknya jumlah pasien DBD pada awal tahun 2024?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di minggu ke-8 tahun 2024 (1 Maret 2024) sebanyak 15.977 kasus dengan jumlah kematian 124 jiwa. Hingga saat ini 5 kota kasus tertinggi DBD yaitu Tangerang (640 kasus), Bandung Barat (626 kasus), Kota Kendari (584 kasus), Subang (502 kasus), dan Lebak (459 kasus). Di mana tahun 2023 terjadi 114.435 kasus dengan kasus kematian DBD mencapai 894 jiwa.

Angka yang begitu tinggi cukup mengkhawatirkan, bukan?

Nah, berikut beberapa fakta penting mengenai Demam Berdarah yang perlu kita ketahui.

  1. Penyebab Demam Berdarah

    Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue. Virus umumnya ditemukan pada negara tropikal dan subtropikal. Virus tersebut di tularkan kepada manusia melalui gigitan dari nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mengandung virus Dengue. Virus tersebut di dapat setelah menggigit manusia yang telah terinfeksi sebelumnya. Terdapat 4 serotipe virus Dengue, yaitu DENV1,DENV2, DENV3, dan DENV4. Infeksi oleh salah satu serotipe virus akan menghasilkan imunitas seumur hidup terhadap serotipe tersebut, namun tidak terhadap serotipe yang lain. Kita tidak bisa mengetahui nyamuk mana yang membawa virus dengue. Oleh karena itu, kita harus selalu melindungi diri kita dari segala gigitan nyamuk.

  2. Gejala Khas Demam Berdarah

    Umumnya orang-orang dengan dengue memiliki gejala ringan atau tidak ada gejala. Umumnya gejala muncul setelah 4 – 10 hari pasca gigitan nyamuk, gejala dapat bertahan selama 2 – 7 hari.

    Beberapa gejala yang muncul, antara lain:

    • Demam tinggi (hingga 40°C)
    • Nyeri kepala berat
    • Nyeri di belakang mata
    • Nyeri pada otot dan sendi
    • Mual dan muntah
    • Bengkak pada kelenjar
    • Kemerahan atau ruam pada kulit
    • Perdarahan ringan seperti gusi berdarah atau mimisan

  3. Gejala Demam Berdarah Berat atau Kritis

    Demam berdarah berat terjadi pada 1 dari 20 orang dengan demam berdarah. Awalnya demam berdarah berat memiliki gejala yang sama seperti demam berdarah pada umumnya, namun setelah demam hilang, terdapat tanda – tanda kebocoran plasma serta tanda perdarahan hingga syok dan meninggal. Risiko demam berdarah berat lebih tinggi pada orang dengan riwayat terinfeksi demam berdarah sebelumnya. Beberapa gejala demam berdarah berat antara lain:

    • Nyeri perut berat
    • Muntah berulang
    • Sesak nafas atau nafas yang cepat
    • Perdarahan dari gusi atau hidung
    • Lemas dan merasa lemah
    • Gelisah
    • Darah pada muntahan atau kotoran
    • Sangat haus
    • Pucat dan dingin pada tangan serta kaki

    Pasien dengan gejala yang berat seperti di atas harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut! Segeralah ke rumah sakit terdekat. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan di RS antara lain antigen dengue NS1, pemeriksaan serologi (Ig G dan Ig M), pemeriksaan hematologi (hemoglobin, hematocrit, leukosit dan trombosit), pemeriksaan fungsi hati dan pemeriksaan radiologi (X-ray dada atau USG).

  4. Fase-fase dalam Demam Berdarah
  5. Terdapat tiga tahapan yang akan terjadi ketika seseorang mengidap demam berdarah, yaitu:

    • Fase demam:

    Fase ketika kehadiran virus dalam aliran darah dapat menyebabkan demam tinggi. Demam dapat terjadi selama 2 – 7 hari. Demam bersifat bifasik (naik turun) yang disertai dengan gejala – gejala lain.

    • Fase kritis:

    Pada fase ini terjadi berbagai kebocoran plasma pada seluruh tubuh. Fase kritis umumnya terjadi selama 24 – 48 jam. Pada fase ini terjadi manifestasi perdarahan berat, tanda – tanda syok hingga gangguan multi organ.

    • Fase penyembuhan:

    Pada fase terakhir ini, kebocoran plasma akan berhenti sejalan dengan reabsorpsi plasma dan cairan. Tanda-tanda yang menunjukkan masuknya fase penyembuhan, yaitu stabilnya hemodinamik, meningkatnya urin, perbaikan kondisi dan pemulihan ruam karena virus dengue. Serta mulai terjadi peningkatan leukosit dan trombosit.

  6. Pengobatan Demam Berdarah
  7. Tidak ada terapi spesifik untuk demam berdarah. Tidak ada obat untuk membunuh virus Dengue. Fokus pengobatan adalah mengobati gejala pada pasien.

    Terapi awal yang dapat dilakukan di rumah dengan tanda dan gejala demam berdarah, antara lain :

    • Istirahat yang cukup
    • Mengonsumsi obat untuk mengatasi demam atau nyeri
    • Minum banyak air untuk tetap mencegah dehidrasi. Cairan dapat air putih atau air dengan tambahan elektrolit
    • Harus mengobservasi gejala demam berdarah berat

    Bila memiliki gejala demam berdarah berat, harus segera ke RS terdekat! Pasien akan diberikan cairan infus untuk mengatasi syok atau kekurangan cairan. Tranfusi darah mungkin di indikasi kan pada pasien dengan gejala perdarahan berat dengan trombosit yang rendah.

  8. Pencegahan Demam Berdarah
  9. Mengurangi resiko terinfeksi oleh dengue adalah dengan melindungi diri kita dari gigitan nyamuk, melalui :

    • Menggunakan pakaian yang menutupi tubuh
    • Menggunakan kelambu anti nyamuk saat tidur
    • Memasang kawat anti nyamuk
    • Menggunakan lotion anti nyamuk
    • Vaksin Dengue

    Terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah demam berdarah. Langkah ini dikenal dengan 3M, yaitu:

    • Menguras tempat penampungan air.
    • Menutup tempat penampungan air.
    • Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti (nyamuk pembawa virus DBD).