Hubungi IGD & Ambulance

Cari Dokter

HUBUNGI KAMI
Gejala Polio Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Gejala Polio Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
dr. Chelsea Priskilla Budiono

Poliomyelitis atau lebih sering disebut sebagai Polio merupakan salah satu penyakit sistem saraf tubuh. Polio dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada penderitanya.

Infeksi virus Polio (Poliovirus) memicu terjadinya hal tersebut. Karena itu penting untuk dilakukan vaksinasi pada anak untuk mencegah terjadinya infeksi virus polio tersebut.

Di samping itu, tentu kita masih ingat hebohnya kejadian polio di Jawa Timur & Jawa Tengah pada awal tahun 2024 ini. Anda tentu perlu tahu kondisi tersebut selengkapnya. Artikel ini akan membantu Anda untuk mengetahui hal-hal penting mengenai polio secara terperinci.

Apa itu penyakit Polio?

Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus tersebut akan merusak sistem saraf tubuh sehingga dapat berisiko terjadinya kelumpuhan, sulit bernapas, hingga kematian.

Virus polio sering kali menjangkit balita atau anak di bawah usia 5 tahun, terutama anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi polio. Namun, bukan tidak mungkin polio juga menyerang orang dewasa.

Bagaimana Penularan Polio?

Poliovirus merupakan penyebab dari polio. Virus tersebut menyerang manusia melalui rongga mulut serta hidung. Lalu virus akan memasuki peredaran darah hingga menimbulkan kerusakan pada saraf.

Polio rentan terjadi bila seseorang melakukan kontak langsung dengan tinja dan cairan tubuh penderitanya. Jadi penularan dapat terjadi bila feses atau kotoran penderita polio mencemari makanan dan makanan tersebut dikonsumsi oleh orang lain. Hal ini membuat penularan polio sangat beruhbungan dengan perilaku hidup bersih.

Selain itu, beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit polio ialah:

  • Belum mendapatkan vaksinasi polio saat kecil.
  • Tinggal di lingkungan dengan kebersihan dan akses bersih yang kurang.
  • Menderita penyakit autoimun atau infeksi HIV/AIDS.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan gejala yang muncul, polio dibagi menjadi 2 jenis, yakni polio yang tidak menimbulkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang menimbulkan kelumpuhan (paralisis).

Berikut adalah gejala kedua jenis polio tersebut:

  1. Polio nonparalisis
  2. Jenis polio yang tidak menimbulkan kelumpuhan. Gejala muncul dalam 6-20 hari sejak terpapar virus. Umumnya gejala bersifat ringan.

    Gejala polio nonparalisis berlangsung selama 1-10 hari dan akan menghilang dengan sendirinya. Gejala tersebut meliputi:

    • Demam
    • Pusing atau sakit kepala
    • Radang tenggorokan
    • Mual & muntah
    • Kaku di bagian leher dan punggung
    • Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai
  3. Polio Paralisis
  4. Merupakan jenis polio yang berbahaya, karena dapat menimbulkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen.

    Gejala awalnya serupa dengan polio nonparalisis. Namun, dalam seminggu akan muncul gejala berupa :

    • Nyeri & tegang pada otot
    • Tungkai atau lengan terasa lemah
    • Penurunan dan hilangnya refleks tubuh

Bagaimana Cara Mengobati Polio?

Pengobatan polio ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Dokter akan memberikan pengobatan berupa:

  • Pemberian antibiotik. Diberikan bila pasien mengeluhkan infeksi saluran kemih yang menyertai kondisi polio
  • Pemberian obat anti-nyeri, digunakan untuk meredakan rasa nyeri, sakit kepala, dan demam.
  • Pemberian obat pelemas otot, yakni obat untuk membantu relaksasi otot. Kompres hangat juga dapat dilakukan untuk membantu meredakan tegang pada otot.
  • Fisioterapi untuk membantu mengembalikan fungsi otot yang lumpuh
  • Pada pasien dengan gangguan pernapasan, dokter dapat memasang alat bantu napas. Dapat juga dilakukan operasi untuk memperbaiki kelainan bentuk lengan atau tungkai.
  • Untuk mencegah hilangnya fungsi otot terlebih lagi, pasien juga akan menjalani fisioterapi.

Cara Mencegah Penyakit Polio

Meskipun memiliki dampak yang serius berupa kelumpuhan permanen, polio dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi polio. Vaksin polio nantinya akan membantu tubuh untuk mengenali virus polio. Sehingga tubuh dapat menciptakan sistem kekebalan tubuh untuk dapat melawan virus tersebut.

Terdapat 2 bentuk vaksin polio, yakni vaksin oral (melalui mulut) dan injeksi (suntikan). Vaksin polio dalam bentuk obat tetes mulut (OPV-0) diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir. Untuk selanjutnya, vaksin bentuk suntikan akan diberikan setidaknya 1 kali, yaitu pada bulan ke-4.

Vaksinasi polio ini akan diberikan pada anak-anak dalam 4 dosis. Penjadwalan sebagai berikut:

  1. Dosis pertama (polio-1) diberikan saat usia 2 bulan
  2. Dosis kedua (polio-2) diberikan saat usia 3 bulan
  3. Dosis ketiga (polio-3) diberikan saat usia 4 bulan
  4. Dosis terakhir diberikan pada usia 18 bulan sebagai dosis booster

Vaksin polio juga diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah melakukan imunisasi polio. Vaksin polio untuk dewasa ini diberikan dalam bentuk suntikan (IPV) dalam 3 dosis, yang dibagi menjadi:

  1. Dosis pertama dapat diberikan kapan saja
  2. Dosis kedua diberikan dengan jeda waktu 1-2 bulan
  3. Dosis ketiga diberikan dengan jeda waktu 6-12 bulan setelah dosis kedua

Orang dewasa yang akan berpergian ke negara dengan kasus polio aktif juga dianjurkan untuk menjalani vaksinasi polio. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan polio saat berinteraksi dengan penderita polio.

Demikian penjelasan tentang penyakit polio. Jadi, polio merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi pada masa kanak-kanak.

Pastikan buah hati Anda mendapatkan vaksinasi polio sesuai dengan jadwal yang dianjurkan. Segera konsultasi dengan Dokter Spesialis Anak di RS Royal Taruma, sehingga anak dapat terlindung dari penyakit polio. Anda dapat membuat Appointment dengan menghubungi Poliklinik RS Royal Taruma di 021-56957766, atau hubungi via Whatsapp Chat di +6285220887778.

Kembali