Prosedur Persalinan ERACS

Enhanced Recovery After Caesarean Surgery(ERACS) merupakan suatu metode persalinan sesar yang saat ini menjadi pilihan populer bagi kalangan ibu hamil. Apa yang membuat prosedur ini lebih diminati daripada operasi sesar biasa? Bila kita terjemahkan istilah ERACS secara bebas, kita dapat mengartikannya sebagai ‘pemulihan cepat setelah operasi sesar’. Dari pengertian tersebut, hal yang menjadi fokus utama adalah mempercepat dan memaksimalkan pemulihan setelah operasi sesar, sehingga ibu hamil merasa nyaman sepanjang proses perawatan dan tidak perlu berlama-lama di rumah sakit setelah melahirkan.

Bagaimana prosedur persalinan ERACS sehingga ibu hamil bisa pulih begitu cepat? Secara ringkas, prosedurnya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebelum, saat dan setelah operasi.

Tahapannya dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Sebelum operasi:
   • Persetujuan tindakan dan penjelasan menyeluruh kepada pasien dan keluarganya
   • Memastikan kadar hemoglobin cukup
   • Puasa makanan berat 6-8 jam sebelum operasi
   • Pemberian minum 2 jam sebelum operasi
   • Pemberian antibiotik sebagai pencegahan infeksi 30–60 menit sebelum operasi
2. Saat operasi:
   • Pemberian obat-obatan bius, anti-nyeri dan anti-mual yang adekuat.
   • Insisi melintang atau median
   • Mengeluarkan bayi.
   • Menunda penjepitan tali pusat.
   • Menjahit luka operasi.
   • Menutup luka operasi lapis demi lapis.
   • Suhu ruangan kamar operasi disesuaikan.
   • Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
3. Sesudah operasi
   • Menghindari pasien dan bayi dari risiko kedinginan.
   • Pasien langsung diberikan minum dan makan setelah operasi.
   • Selang kencing dilepas 2 jam setelah operasi, kemudian ibu mulai belajar bergerak.
   • Infus dilepas 12 jam setelah operasi, ibu bisa mobilisasi penuh.
   • Pemeriksaan darah dilakukan 12 jam setelah operasi.
   • Pasien dapat dipulangkan 24-48 jam setelah operasi.
   • Dukungan laktasi untuk bayi baru lahir.

Apa saja keunggulannya dibandingkan operasi sesar biasa?

1. Waktu Puasa

   Pada operasi sesar biasa, ibu hamil umumnya diwajibkan untuk tidak makan dan minum apa pun selama 8 jam sebelum operasi, namun dengan ERACS, ibu hamil masih boleh mengonsumsi makanan ringan hingga 6 jam sebelum operasi. Tidak hanya itu, ibu hamil juga masih diperbolehkan untuk minum air putih, jus, atau minuman yang mengandung gula hingga 2 jam sebelum operasi.

2. Luka bekas operasi

   ERACS dilakukan dengan pisau bedah yang kecil dan tajam, sehingga memungkinkan sayatan pertama langsung mencapai selaput otot. Dengan begitu, kerusakan jaringan dapat diminimalkan, sehingga pemulihan luka berlangsung dengan cepat.

3. Rasa nyeri setelah operasi

   Metode persalinan ERACS telah terbukti lebih efektif dalam mengurangi rasa nyeri setelah operasi, dengan menggabungkan pemberian obat anti-radang non-steroid dan obat pereda nyeri non-opioid terjadwal, pemberian obat nyeri jangka panjang dosis kecil saat operasi, dan penyuntikan obat bius saat operasi dilakukan dengan jarum tulang belakang berukuran kecil. Hal ini berguna untuk mempercepat hilangnya rasa nyeri sekaligus menurunkan risiko ibu hamil mengalami kelelahan, mual, dan sembelit setelah operasi.

4. Masa pemulihan

   Hal inilah yang menjadi keuntungan utama dari ERACS, yang dapat dicapai karena penghentian pemberian cairan infus lebih awal, pelepasan selang kencing lebih awal, dan ibu diperbolehkan segera mengonsumsi makanan dan minuman. Dengan begitu, ibu hamil bisa bergerak dan bangun dari tempat tidur dengan lebih cepat, sehingga proses IMD dan kontak kulit-ke-kulit dengan buat hati juga bisa dilakukan segera.

Metode persalinan ini hadir untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil yang ingin mencari layanan kebidanan terpadu dan terbaik. Jadi jika ibu hamil ingin persalinan sesar yang nyaman, pemulihan yang cepat, dan lama perawatan di rumah sakit yang lebih singkat, ERACS adalah pilihan yang tepat.